Ini Baru Drama! Dendam Yang Kutulis Di Udara Malam



Lentera-lentera terapung di permukaan Danau Rembulan, memancarkan cahaya mistis. Bayangan-bayangan menari di dinding-dinding tua Paviliun Angin, berbisik tentang rahasia yang terlupakan. Bulan, sang saksi abadi, perlahan mengukir namaku di benaknya, Siyu.

Aku terbangun di dunia roh, dunia yang gemerlap namun menakutkan. Dulu aku adalah putri kerajaan Lin, mati muda karena konspirasi. Kini, aku adalah Siyu, roh pengembara dengan kekuatan yang bahkan belum kupahami.

Dunia roh dan dunia manusia terjalin, seperti benang sutra yang tak terlihat. Aku bisa melintasi gerbang di antara keduanya, menyaksikan kehidupan yang dulu kupunya, namun kini terasa begitu jauh. Aku melihat wajah-wajah yang kukenal: Permaisuri yang dulu mencintaiku, Jenderal Agung yang setia, dan Pangeran kedua, Zifeng, dengan tatapan tersembunyi.

Di dunia manusia, aku melihat mereka melanjutkan hidup, seolah aku hanya ilusi. Tapi aku tahu, kematianku bukan akhir. Itu adalah AWAL. Awal dari takdir baru, takdir yang dipenuhi dendam dan pencarian kebenaran.

Setiap malam, aku menuliskan dendamku di udara. Kata-kata itu berkilauan seperti debu bintang, menari di sekitar bulan, sebelum akhirnya menghilang. Aku mencari petunjuk, memecahkan teka-teki yang tersembunyi di balik senyuman dan air mata.

Bayangan-bayangan di Paviliun Angin berbicara. Mereka menceritakan kisah pengkhianatan, ambisi, dan cinta yang terlarang. Mereka mengungkap bahwa kematianku bukanlah kecelakaan. Itu adalah rencana yang disusun dengan hati-hati, sebuah bidak dalam permainan kekuasaan yang kejam.

Semakin dalam aku menggali, semakin aku menyadari bahwa dunia tidaklah sesederhana yang kubayangkan. Orang yang kucintai mungkin adalah musuhku. Dan musuhku, mungkin adalah penyelamatku. Zifeng, pangeran yang dingin dan pendiam, ternyata menyimpan rahasia besar. Dia tahu tentang dunia roh, dia tahu tentang takdirku, dan dia berusaha untuk melindungiku.

Namun, Permaisuri, wanita yang kuhormati dan kucintai seperti ibuku sendiri, ternyata adalah dalang dari semuanya. Dia menginginkan takhta untuk putranya, dan aku, dengan kekuatan roh yang kumiliki, adalah ancaman baginya.

Hatiku hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin orang yang kusayangi tega mengkhianatiku?

Namun, di balik pengkhianatan itu, aku menemukan sebuah kebenaran: Zifeng, diam-diam, selalu mencintaiku. Cintanya adalah api yang membara di tengah kegelapan, sebuah harapan di tengah keputusasaan. Dia telah melakukan segala yang dia bisa untuk melindungiku, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri.

Pada malam bulan purnama, aku menghadapi Permaisuri. Aku menggunakan kekuatan rohku untuk mengungkap kejahatannya, untuk membersihkan namaku, dan untuk membalas dendam atas kematianku. Pertempuran sengit terjadi, dunia roh dan dunia manusia bergejolak.

Di akhir, kebenaran terungkap. Permaisuri dikalahkan, Zifeng terluka parah, dan aku… aku menyadari bahwa balas dendam bukanlah jawabannya. Cinta, pengampunan, dan pengorbanan adalah kunci untuk membebaskan diri dari rantai takdir.

Siapa yang mencintai? Zifeng. Siapa yang memanipulasi takdir? Permaisuri.

Aku memeluk Zifeng, air mata membasahi pipiku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku tahu, aku tidak sendirian.

Ranting-ranting pohon sakura menari, mengantar kebenaran ke dalam jiwa yang merindu!

You Might Also Like: 181 Inspirasi Sabun Muka Lokal Tanpa

Post a Comment

Previous Post Next Post